7 Panduan Lengkap Dan Mudah Cara Budidaya Serai Bumbu Masak
Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh nyamuk. Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk dan serangga lainnya.
7 Panduan Lengkap Dan Mudah Cara Budidaya Serai Bumbu Masak
Syarat Tumbuh
Pertumbuhan
tanaman serai wangi dipengaruhi oleh kesuburan tanah, iklim dan tinggi
tempat diatas permukaan laut, dan tumbuh di berbagai tipe tanah baik
didataran rendah maupun daratan tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m
dpl, dengan ketinggian tempat optimum 250 m dpl.
Untuk pertumbuhan daun yang baik diperlukan iklim yang lembab, sehingga pada musim kemarau pertumbuhannya menjadi agak lambat.
Tanaman
pelindung berpengaruh kurang baik terhadap produksi daun dan kadar
minyaknya. Secara umum serai wangi tumbuh baik pada tanah gembur sampai
liat dengan pH 5,5 – 7,0.
Dengan
curah hujan rata-rata 1.000 – 1.500 mm/tahun dengan bulan kering 4 – 6
bulan, produksi daun menjadi turun tetapi rendemen dan mutu minyak
meningkat (Zainal et al., 2004).
Persiapan lahan
Bila
lokasi lahannya berupa semak belukar cukup dibabat, dibakar dan
langsung dibajak. Setelah pembukaan lahan dilakukan pengajiran lubang
tanam. Jarak tanam ditanah yang subur 100 x 100 cm, sedangkan di tanah
yang kurang subur 75 x 75 cm. Ukuran lubang tanaman adalah 30 x 30 x 30
cm.
Baca Juga :
- 11 Tahap Mudah Budidaya Kubis, Kol Untuk Menunjang Nilai Ekonomi
- 5 Panduan Mudah Cara Budidaya Kembang Kol Berkualitas Tinggi
- 6 Langkah Mudah Cara Budidaya Tanaman Seledri Berkualitas Tinggi
- 5 Tahap Mudah Dan Simpel Cara Budidaya Kangkung 1 Ton/Ha
- 6 Panduan Lengkap Cara Budidaya Sawi Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga
Penanaman
serai wangi dapat juga dilakukan dengan sisitem parit, ukuran lebar dan
dalam parit sama seperti sistem lubang. Pada lahan yang topografinya
lereng, sebaiknya barisan lubang atau parit tanam searah kountour.
Penanaman serai wangi pada kemiringan lahan 25 – 30º dengan curah hujan
3.500 mm/th, sebaiknya menggunakan terasering dan pertanaman secara
pagar.
Penanaman
Penanaman
merupakan proses peletakan benih dalam bentuk anakan ke dalam lubang
tanam yang sudah disiapkan. Penanaman sesuai dengan jarak tanam,
bertujuan agar benih dapat tumbuh optimal, seragam, serta tidak terjadi
kompetisi penyerapan unsur hara dan sinar matahari.
Anakan
serai wangi ditanam pada lubang dengan kedalaman 10 cm. Setiap lubang
ditanam 1–2 anakan. Tanah di sekitar benih dipadatkan agar tanaman dapat
berdiri dengan tegak. Waktu tanam yang tepat adalah pada awal musim
hujan.
Pemeliharaan tanaman merupakan
rangkaian kegiatan yang mencakup penyulaman, penyiangan, pemupukan,
pembumbunan, pemberian mulsa, pengendalian hama, dan penyakit serta
gulma agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Penyulaman
Sebelum
dilakukan penyulaman, serai wangi diperiksa terlebih dahulu, apabila
ada yang mati keseluruhan dalam 1 lubang, maka segera dilakukan
penyulaman. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 1–2 minggu.
Penyulaman
ini sangat penting untuk mempertahankan jumlah populasi dan produksi
per luas areal tanaman. Anakan yang digunakan untuk penyulaman dapat
berasal dari benih cadangan yang ditanam pada waktu bersamaan di bagian
lain dari lahan.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan setiap 2 bulan sekali sampai panen pertama (umur 6 bulan).
Penyiangan selanjutnya dilakukan setiap selesai panen. Penyiangan gulma
yang tumbuh di rumpun serai wangi dilakukan dengan cara pencabutan,
sedangkan terhadap gulma yang tumbuh diantara rumpun dilakukan dengan
cara pembabatan.
Semak atau rumput
bekas siangan dapat digunakan sebagai mulsa. Daun serai wangi yang sudah
tua dan kering harus dibuang dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
penyulingan.
Pembumbunan
Setelah
penyiangan, dilakukan pembumbunan. Pembumbunan di sekitar rumpun
dilakukan pertama kali pada saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam
dan selanjutnya dilakukan setiap selesai panen.
Pembumbunan
dilakukan dengan cara mencangkul tanah sekitar rumpun secara melingkar,
kemudian tanahnya dibumbunkan ke rumpun serai wangi.
Pemberian Mulsa
Pemberian
mulsa bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi penguapan
serta menghambat pertumbuhan gulma terutama pada musim kemarau. Mulsa
yang dapat digunakan adalah alang-alang, jerami, glyrisidia, dan tanaman
lainnya. Daun kering serai wangi tidak dapat digunakan sebagai mulsa
karena dapat meracuni (alelopati) serai wangi itu sendiri.
Pemupukan
Untuk
menjaga kesuburan tanah dan kestabilan produksi, tanaman serai wangi
perlu dipupuk. Pupuk berpengaruh pada produksi daun dan banyaknya minyak
atsiri yang dihasilkan per hektar (Rusli et al., 1990). Umur satu bulan
setelah tanam, beri pupuk Urea sebanyak 25 gram atau satu sendok makan
per rumpun. Pupuk diberikan dengan cara melingkari rumpun sejarak 25 cm
atau satu jeng-kal.
Pemupukan
dilakukan bersamaan dengan pengemburan. Dosis pupuk yang dipakai
tergantung dari kondisi tanah baik sifat fisik maupun kesuburannya.
pupuk NPK (37 ; 65 ; 65) dengan dosis 150 – 200 kg/ha, 50 kg KCl/ha
(Risfaheri, 1990). Pupuk kandang 2 kg per rumpun yang di berikan 6 bulan
sekali.
Panen
Panen
pertama dilakukan pada saat tanaman serai wangi sudah berumur 5 – 6
bulan setelah tanam dengan cara memotong daun serai wangi pada 5 cm
diatas ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari daun paling bawah
yang belum mati atau kering. Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 3
bulan pada musim hujan dan setiap 4 bulan pada musim kemarau.
Produksi
serai wangi sejak dari panen 1 sampai ke 3 meningkat, tetapi panen
berikutnya sampai panen ke 7 produksi turun hampir 50%. Terjadinya
penurunan produksi daun segar dan minyak setelah tahun ketiga adalah
karena dengan meningkatnya umur rumpun tumbuhnya makin ke atas, sehingga
akar baru yang tumbuh tidak dapat mencapai tanah yang menyediakan hara.
Oleh
karena itu untuk meningkatkan produksi daunnya diperlukan tindakan
budidaya terutama pembum-bunan sekitar rumpun (Mansur, 1990). Untuk
tanah yang subur dan tanaman terpelihara dengan baik, hasil daun segar
berkisar 50 – 70 ton/ha/th. Sedangkan untuk tanaman yang tidak
terpelihara dengan baik, Produksinya hanya antara 15 – 20 ton daun segar15 Manfaat Daun Serai Untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit
Advertisement
Manfaat daun serai untuk kesehatan,
untuk kulit, dan kecantikan bukan rahasia lagi bagi masyarakat
Indonesia. Bagi penduduk Indonesia, pastinya sudah tidak asing lagi
dengan daun serai. Daun serai ini merupakan salah satu bumbu untuk
berbagai masakan khas Indonesia.
Sebagaimana yang kita ketahui, pada bumbu
masakan serai menghasilkan aroma masam seperti lemon, sehingga
menambahkan cita rasa makan. Serai selain diambil manfaatnya untuk bumbu
masakan, ternyata memiliki manfaat bagi tubuh kita
Daun Serai
Serai adalah rempah yang termasuk keluarga Poaceae.
- Nama ilmiah: Cymbopogon citratus.
- Asal dari bagian Selatan India dan Sri Lanka.
Daun serai ini telah menjadi salah satu bahan
populer di Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia dan
beberapa negara di benua Afrika dan Amerika untuk keperluan kuliner dan
obat.
Manfaat Daun Serai
Manfaat daun serai untuk kesehatan sangat
banyak sekali, tidak heran jika ia bahkan sering dibuat sebagai bahan
obat-obatan herbal untuk berbagai keluhan penyakit.
sponsored links
Manfaat Daun Serai Untuk Kulit
Manfaat daun serai selain untuk kesehatan
ternyata juga digunakan untuk kecantikan kulit, kok bisa ? Ketika darah
dimurnikan, sirkulasi ditingkatkan, salah satu efek yang dirasakan
adalah kesehatan kulit. Minum teh serai membantu meningkatkan masalah
jerawat, eksim dan psoriasis.
Peredaran darah yang lancar juga menghambat penuaan dini dan fleks yang ada pada kulit yang juga dapat kita temukan pada manfaat kunyit yang mungkin belum banyak diketahui orang.
Tips Konsumsi Serai
Daun serai merupakan salah satu rempah yang sangat populer di Indonesia dan digunakan secara luas untuk masakan di Asia. Penggunaan daun serai ini biasanya dapat dengan dihancurkan untuk mendapatkan aroma lemon yang akan membuat wangi masakan. Serai dapat digunakan untuk membuat sup, kaldu, kari, saus, teh, serta memotong menjadi irisan tipis dan ditambahkan ke berbagai salad. Daun, batang dan umbi serai dapat digunakan untuk berbagai manfaat kesehatan tubuh manusia bahkan hewan peliharaan.Untuk memaksimalkan manfaat manfaat daun serai sebaiknya anda membuat dan minum teh serai, minyak esensial dan fitonutrien yang lepas ke dalam air mendidih dalam teh akan sangat bermanfaat bagi tubuh seperti halnya manfaat kunyit putih.
No comments:
Post a Comment