ngumpulin receh yu gan.....

main ptc yang paling enak, berhhadiah dolar... klik aja : http://www.clixsense.com/?8592688

Wednesday 16 March 2016

Teknik Budidaya Bunga Krisan

Teknik Budidaya Bunga Krisan



Di Indonesia kini telah banyak orang yang menjalani profesi sebagai petani bunga krisan. Permintaan yang tinggi, didorong dengan mudahnya teknik budidaya bunga bernama latin Crhysantemum morifolium ini, serta harga jualnya yang jarang berfluktuasi adalah beberapa hal yang menyebabkan profesi satu ini menjadi kian digemari. Ya, perlu Anda ketahui, budidaya krisan memang tergolong cukup mudah dan sangat menguntungkan. Penasaran seperti apa analisis usahanya dan seberapa besar keuntungan yang bisa diperoleh dari budidaya bunga krisan? Bagaimana cara merawat bunga krisan agar dapat tumbuh dan berbunga dengan indah? Simak ulasannya beserta gambar-gambar bunga krisan berikut ini.


Teknik Budidaya Bunga Krisan

Gambar Bunga Krisan merah muda

1.  Pemilihan Lokasi

Lahan yang ideal untuk budidaya bunga krisan adalah wilayah yang beriklim tropis. Suhu yang cocok untuk tanaman ini antara 20-26 derajat C, walaupun begitu bunga krisan tetap dapat tumbuh pada suhu 170C hingga 30 derajat C. Ketinggian wilayah yang baik untuk pertumbuhan bunga ini antara 700-1200 meter dpl. Tanaman ini memerlukan kelembaban udara yang cukup tinggi. Terutama pada saat pembibitan kelembaban diperlukan 90-95%, sedangkan ketika telah menjadi tanaman muda kelembaban yang diperlukan hanya sekitar 75% saja.

2.  Persiapan Lahan

Tanah yang digunakan untuk media tanam haruslah tanah yang gembur dan subur. Tanah gembur yang digunakan untuk menanam bunga krisan dapat ditambahkan arang sekam dan pupuk kompos agar semakin gembur. Anda juga dapat memberikan dolomit untuk mengatur keasaman tanah dan juga untuk semakin meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman Krisan membutuhkan pengairan yang baik dan tanah yang digunakan harus memiliki daya serap yang baik, agar air tidak terlalu banyak menggenang di akar yang dapat mengakibatkan busuknya akar dari tanaman ini.

3.  Proses Penanaman Bibit Bunga Krisan

Bibit yang digunakan untuk ditanam harus bibit yang sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Bibit yang baik biasanya didapat dari tanaman induk yang baik juga.

Pembibitan bunga krisan

Setelah lahan siap ditanam dan kita juga telah memiliki bibit bunga krisan yang baik, selanjutnya kita tanam bibit-bibit bunga krisan di lahan dengan kerapatan sekitar 70 tan/m2. Adapun sebaiknya sebelum ditanami bibit hendaknya tanah dibasahi terlebih dahulu. Proses penyiraman untuk awal setelah penanaman kita lakukan secara overhead irigasi, jika daun-daun bunga krisan telah saling merapat lakukan penyiraman dengan cara drip irigasi.
Perlu diingat juga sobat bahwa penyinaran untuk tanaman ini sangat dibutuhkan. Penambahan lampu sebagai penyinaran di malam hari juga dapat dilakukan.

4. Cara Merawat Bunga Krisan

Setelah bibit bunga krisan ditanam, Anda harus melakukan perawatan bunga krisan agar ia dapat tumbuh dengan baik. Perawatan bunga krisan tergolong cukup mudah melalui menyiram dan memupuknya secara rutin sesuai dengan anjuran.

Cara Merawat Bunga Krisan

Penyiraman ini dilakukan setiap hari agar media tanam atau tanah lembab dan basah, tetapi tidak sampai becek. Penyiraman hingga becek dapat membuat akar bunga krisan menjadi busuk jadi siram secukupnya saja.

Setelah tanaman kita mencapai sebulan dapat dilakukan pemupukan pertama. Pada tahap selanjutnya, pupuk diberikan secara kontinyu setiap 2 minggu sekali. Pemupukan dilakukan dengan menyebar pupuk di antara bibit bunga krisan yang telah kita tanam.

gambar Bunga Krisan mulai mekar

Lakukan perawatan tersebut sampai bunga krisan tumbuh dengan subur. Bunga krisan akan muncul atau berbunga jika sudah mencapai sekitar 3-4 bulan. Jika bunga sudah tumbuh, upayakan bunga dapat terkena sinar matahari langsung agar pertumbuhan batang dan bunganya lebih baik dengan meletakannya di tempat terbuka. Selain itu, Anda juga dapat menyemprotkan pupuk daun setiap 1-14 hari sekali untuk merangsang pertumbuhan dan pembungaan bunga krisan agar lebih cepat dan tahan lama.

Gambar Panen Bunga Krisan

Nah, itulah sekilas pemaparan mengenai teknik budidaya bunga krisan dan cara merawatnya agar dapat berbunga lebih cepat. Semoga tulisan ini bermanfaat dan Anda bisa menjadi petani bunga Krisan yang sukses. Amin. Selamat mencoba!

CARA MERAWAT DAN MENANAM BUNGA KRISAN YANG INDAH

 CARA MERAWAT DAN MENANAM BUNGA KRISAN YANG INDAH

Bunga krisan atau bunga serunai bisa menjadi aksesoris yang sangat indah di taman atau rumah. Bunga-bunga cerah ini biasanya dikenali dengan mahkota berwarna-warni dari kelopak warna kuning terang, merah anggur, plum, putih, merah muda atau lavender yang banyak sekali bermekaran di musim gugur. Bunga krisan tidak hanya bervariasi warnanya tetapi juga dalam ukuran dan bentuknya. Pelajari cara menanam dan merawat sendiri bunga krisan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
Iklan

Metode 1 dari 4: Menanam Bunga Krisan dengan Cara yang Tepat

  1. Gambar berjudul Care for Mums Step 1
    1
    Tanam atau tempatkan bunga krisan di bawah sinar matahari penuh. Jika Anda tidak memiliki area yang bisa memperoleh sinar matahari selama 8 jam setiap hari, tempatkan bunga tersebut di area yang setidaknya mendapatkan sinar matahari selama 5 jam.[1]
    • Jika Anda bisa menentukan antara matahari pagi atau sore, pilihlah matahari pagi.
    Iklan
  2. Gambar berjudul Care for Mums Step 2
    2
    Gunakan tanah subur yang mudah mengalirkan air jika Anda ingin menanam bunga krisan di dalam wadah. Bunga krisan tidak bisa tumbuh dengan baik jika 'kakinya basah' jadi cobalah untuk menghindari tanah yang banyak menahan air.[2]
    • Untuk penanaman di tanah, pilihlah area halaman yang tidak mengakumulasi terlalu banyak air.
  3. Gambar berjudul Care for Mums Step 3
    3
    Tanam bunga serunai ini di daerah yang banyak memperoleh sirkulasi udara. Tempatkan mereka menghadap dinding atau struktur lainnya. Menempatkan mereka terlalu dekat dengan tanaman krisan yang lain bisa menghambat pertumbuhannya karena menimbulkan persaingan di antara akar untuk memperoleh nutrisi. Bunga krisan harus ditanam terpisah dengan jarak 45 hingga 75 cm supaya mereka memiliki ruang untuk tumbuh.
  4. Gambar berjudul Care for Mums Step 4
    4
    Pindahkan bunga krisan ke lokasi baru setiap tiga tahun. Memindahkan lokasi tanaman Anda membantu mencegah masalah hama dan mengurangi risiko penyakit. (Baca bagian Membagi dan Memindahkan untuk instruksi lebih lanjut).
    Iklan

Metode 2 dari 4: Merawat Bunga Krisan

  1. Gambar berjudul Care for Mums Step 5
    1
    Sirami bunga krisan secukupnya tetapi jangan sampai airnya menggenang. Sistem akar bunga krisan tidak mampu menangani terlalu banyak kelembaban. Bunga krisan yang ditanam dalam wadah akan membutuhkan lebih banyak air daripada yang ditanam di tanah, karena bunga krisan di dalam tanah dapat menyerap air alami seperti hujan dan embun.[3]
    • Jangan biarkan bunga krisan layu di antara waktu penyiramannya. Jika daun yang lebih rendah layu dan berwarna coklat, Anda perlu lebih banyak menyiraminya dengan air. Hindari percikan air ke dedaunan karena hal ini dapat memicu pertumbuhan bakteri atau menyebabkan bunga krisan menjadi sakit.
  2. Gambar berjudul Care for Mums Step 6
    2
    Jauhkan bunga krisan dari lampu jalan atau cahaya buatan di malam hari. Bunga ini merupakan tanaman yang hanya membutuhkan waktu siang yang singkat, hal ini bermakna tanaman ini membutuhkan periode gelap yang panjang untuk berbunga.
  3. Gambar berjudul Care for Mums Step 7
    3
    Sering memupuk tanaman. Anda harus menggunakan pupuk serbaguna yang seimbang. Beri tanaman ini makanan terutama selama periode pertumbuhan vegetatif untuk mencegah munculnya bunga yang prematur.[4]
    • Pada setiap penyiraman gunakan larutan 20-10-20 atau campuran yang seimbang. Ketika musim mekar dimulai, beralih ke pupuk 10-20-20 atau yang setara.
  4. Gambar berjudul Care for Mums Step 8
    4
    Atasi jamur dengan fungisida. Rawat pythium root dan stem rot, fusarium wilt, bacterial leaf spot, botrytis blight, dan chrysanthemum white rust dengan fungisida alami seperti minyak bawang putih, minyak nimba atau sulfur.
  5. Gambar berjudul Care for Mums Step 9
    5
    Jaga area tanaman bersih dan bebas dari sisa-sisa tanaman untuk mencegah hama dan penyakit. Hilangkan serangga bunga krisan pada umumnya seperti kutu daun, tungau, thrips, dan leaf miners dengan sabun insektisida atau minyak hortikultura.[5]
  6. Gambar berjudul Care for Mums Step 10
    6
    Cubit ujung tanaman ini di akhir musim semi dan awal musim panas untuk menjadikannya lebat dan utuh. Tindakan ini akan menghasilkan mahkota bunga berwarna cerah yang berkembang di musim gugur.[6]
    • Petik bunga yang mati atau memudar untuk memicu lebih banyak pemekaran.
    Iklan

Metode 3 dari 4: Merawat Bunga Krisan di Musim Dingin

  1. Gambar berjudul Care for Mums Step 11
    1
    Potong bunga krisan Anda dan tanam kembali ke tanah. Lakukan ini setelah mereka telah mati kembali karena embun beku yang mengeras. Sediakan mulsa yang berongga dan ringan untuk bunga krisan Anda. Mengisolasikan akar tanaman Anda dengan mulsa akan membantu mereka menghadapi es yang dibawa musim dingin.[7]
    • Cabang-cabang yang hijau sepanjang tahun atau bahan yang sejenis adalah mulsa yang baik untuk bunga krisan.
  2. Gambar berjudul Care for Mums Step 12
    2
    Tumpuk kotoran tanah di sekitar tanaman Anda. Menumpuk tanah akan mencegah tanaman Anda dari kondisi sekarat, bahkan ketika menghadapi kondisi es naik-turun (pembekuan dan pencairan konstan yang dapat terjadi pada tanaman di musim dingin).[8]
  3. Gambar berjudul Care for Mums Step 13
    3
    Siapakan tanaman bunga krisan Anda untuk menghadapi musim dingin. Jika Anda telah menanam bunga tersebut di dalam pot, pindahkan mereka ke lokasi yang cukup terang tapi dingin. Singkirkan semua penutup yang mungkin ada pada tanaman pot tersebut. Jangan berlebihan ketika menyiramkan air pada tanaman pot Anda, karena hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri. Tunggu sejenak ketika hendak menyiram tanaman sampai tanah telah mengering hingga 5-7.5 cm. Ketika Anda menyiram tanaman ini, sirami pot hingga meluap dan air mengalir keluar dari lubang dibawah pot.
    Iklan

Metode 4 dari 4: Membagi dan Memindahkan Bunga Krisan

  1. Gambar berjudul Care for Mums Step 14
    1
    Bagi tanaman Anda setiap tiga sampai lima tahun. Membagi tanaman mencegah kepadatan tanaman dan mempromosikan jumlah pemekaran yang maksimum. Membagi tanaman ini juga akan membersihkan dan meremajakan rumpun yang sudah tua. Membagi bunga krisan harus dilakukan di musim semi ketika pertumbuhan baru pertama kali muncul.[9]
  2. Gambar berjudul Care for Mums Step 15
    2
    Gali tanaman Anda, pastikan Anda tidak merusak bagian akarnya. Angkat tanaman dari lubang setelah Anda membersihkan kotoran tanahnya. Goncang kotoran yang berlebihan dari akarnya. Singkirkan semua bagian tanaman yang sakit atau mati.
  3. Gambar berjudul Care for Mums Step 16
    3
    Bagi rumpun akar dan tanaman menjadi dua. Beberapa tanaman bisa dipisahkan dengan jari-jari Anda, tanaman lainnya mungkin memerlukan pisau – semua bergantung pada ukuran tanaman Anda. Cobalah untuk tidak merusak akar jika tidak perlu.[10]
    • Menggunakan pisau taman yang tajam hanya akan menimbulkan sedikit kerusakan pada akar, karena akan lebih mudah dipotong dan mengurangi penebasan.
    • Bagi tanaman menjadi dua bagian lagi jika Anda menginginkan tanaman yang lebih kecil.
  4. Gambar berjudul Care for Mums Step 17
    4
    Tanam kembali tanaman yang baru dibagi sesegera mungkin. Mereka harus ditanam pada tanah yang mudah mengalirkan air, kaya nutrisi serta organik yang gembur.
    Iklan

Tips

  • PH tanah yang direkomendasikan untuk menumbuhkan bunga krisan adalah 6,5-6,7.
Iklan

Info Artikel

Bahasa lain:
Halaman ini telah diakses sebanyak 48.991 kali.
Apakah artikel ini akurat?
 

Wednesday 9 March 2016

MANFAAT KULIT MANGGIS

 Buah manggis merupakan buah yang sangat umum untuk dinikmati
 
Buah manggis merupakan buah yang sangat umum untuk dinikmati di negara iklim tropis seperti Indonesia. Buah yang memang berasal dari Asia ini dewasa kini gencar diberitakan sejuta manfaatnya terutama yang terletak pada kulit buah yang sering kali diabaikan orang.
Kulit buah manggis memang sangat berkhasiat untuk memperbaiki kualitas kesehatan manusia yang baik dikonsumsi berbagai kalangan umur. Manfaat kulit manggis ini memang baru-baru ini diketahui sehingga selaras dengan gencarnya sebagian pengusaha memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan dari buah yang cukup murah ini.

Manfaat Kulit Manggis dan Cara Pengolahannya

manfaat-kulit-manggis-garcia-direbus
Kulit buah manggis dikenal sebagai ratunya kulit buah dikarenakan manfaatnya yang sangat banyak. Dibalik rasa pahit, anyir dan berwarna merah ini terdapat beribu khasiat yang kesemuanya sangat baik untuk menunjang kesehatan dan kecantikan kita.
Namun untuk kemajuan teknologi saat ini, kulit manggis yang pahit dan anyir dapat diolah menjadi minuman berkhasiat dan menyegarkan dalam bentuk jus maupun pil ekstrak. Manfaat kulit manggis dan cara pengolahannya kini lebih berfokus bagaimana cara agar menjadikan kulit manggis dikonsumsi secara nikmat seperti beribu khasiat yang bisa didapatkannya.

Manfaat Kulit Manggis Garcia

Berawal dari tahun 1993, semenjak itulah kulit buah manggis yang berakhir ditempat sampah sekarang bisa menjadi suatu hal yang lebih berguna bagi manusia. Oleh karena itulah, tak mengherankan jika manfaat kulit manggis Garcia menjadi buruan hangat saat ini. Telah banyak jurnal-jurnal yang membuktikan keampuhan dari khasiat kulit manggis ini.
Zat Xanthone, alfa-mangosteen, beta-mangosteen, tanin, antosianin, dan beberapa zat lain yang terkandung dalam kulit manggis diketahui dapat menjadi obat alami yang ampuh. Beberapa zat ini berperan aktif dalam membentuk sistem kekebalan tubuh, anti-bakteri, anti-inflamasi, anti-jamur, anti-kanker, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Manfaat Kulit Manggis di Rebus

Kulit manggis yang diolah seperti apapun baik secara tradisional maupun modern, akan menghasilkan khasiat alami untuk terapi herbal yang minimal efek samping. Seperti manfaat kulit manggis di rebus merupakan cara pertama yang diketahui oleh masyarakat untuk memperoleh manfaatnya.
Meskipun cara tradisional ini sekarang banyak ditinggalkan, tetapi manfaat yang bisa didapatkan adalah sama karena pada intinya kulit manggis terletak pada sarinya. Cara merebus yang tidak bisa menghilangkan rasa pahit kulit manggis kini bisa disiasati dengan konsumsi ekstrak yang banyak dijual di apotek. Konsumsi kulit manggis setiap hari dapat memperbaiki dan mengoptimalkan fungsi tubuh Anda.
Dalam kulit manggis terkandung 62,05% air, 0,63% lemak, 0,71% protein, serta 35,61% karbohidrat. Nilai gizi yang tidak bisa diabaikan ini terbukti memiliki kontribusi yang besar dalam melawan segala jenis bibit penyakit yang mengancam tubuh.
Penyakit degeneratif dan mematikan seperti penyakit jantung, HIV AIDS, kanker, diabetes, stroke, dan masih banyak yang lain bisa dicegah dan diturunkan resikonya dengan menggunakan kulit manggis. Bahkan zat anti-oksidan dalam manfaat kulit manggis dapat memberikan efek positif bagi kecantikan kulit dan efek perawatan dari dalam tubuh manusia.

NIKMATNYA OLAHAN KULIT JERUK

 MENGKONSUMSI KULIT JERUK SEBAGI MANISAN
Sudah tahu belum kulit jeruk bisa dikonsumsi menjadi makanan? Ya hal ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan kulit jeruk mandari. Jadi ketika Anda mengkonsumsi jeruk ini jangan langsung dibuang kulitnya ya! Karena kulitnya bisa dijadikan manisan bahkan dijadikan cemilan.
Kulit Jeruk
photo credit: Rakka via photopin
Kulit jeruk memiliki manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Dengan wanginya yang khas Anda dapat membuat udara segar dirumah Anda hanya dengan merebus kulit jeruk kering, kayu manis dan kapulaga, ini bisa menjadi aroma terapi di rumah Anda dan menyegarkan pikiran. Untuk kecantikan, kulit jeruk bisa digunakan untuk perawatan wajah seperti mungusir komedo, sel-sel mati, jerawat, menutup pori-pori. Khasiat lainnya dapat Anda dapatkan jika Anda padukan dengan susu.
Untuk Anda yang punya masalah ketombe Anda dapat menggiling kulit jeruk, mencampurkannya dengan air dan biarkan selama semalam. Lalu Anda bisa menggunakan untuk sampo alami pengusir ketombe. Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa Anda dapatkan dari kulit jeruk.
Kembali ke resep, Jika Anda ingin mencoba membuatnya di rumah, sebaiknya persiapkan bahan-bahan pembuatannya terlebih dahulu yaitu jeruk mandari yang dipotong-potong, perisiapkan air untuk merebus kulit jeruk, gula untu pemanisnya. Anda dapat melihat resepnya di bawah ini. Resep ini dilansir dari wikihow.com dan vemale.com.

Resep Manisan Kulit Jeruk

Bahan Pembuatan :
  1. Kulit Jeruk Mandarin, Kenapa menggunakan Mandarin karena kulitnya tebal dan tidak terlalu pahit.
  2. Gula
  3. Air
Cara membuat Manisan Kulit Jeruk:
  1. Jeruk mandarin dipotong menjadi 4 bagian. Ingat pisahkan kulit dari buah jeruknya ya, karena disini hanya menggunakan kulitnya saja.
  2. Potong memanjang korek api setiap kulit jeruk Lalu Anda cuci. Anda dapat melihat gambarnya di bawah.
    kulit jeruk mandarin
    Copyright by www.wikihow.com
  3. Tambahkan air hingga kulit terendam dan rebus jeruk dalam air mendidih. kurang lebih 15 menit, angkat dan tiriskan kulit, buang air rebusannya.
  4. Setelah itu campur air dan gula dengan perbandingan 3:1 dan rebus hingga mendidih. Masukkan kulit jeruk dan rebus dengan api kecil
  5. Tunggu hingga 30-45 menit atau sampai kulit lunak namun jangan sampai hancur. (Ingat Jangan sampai Hancur)
  6. Setelah ditiriskan dari air gula, gulung kulit jeruk ke dalam gula pasir dan pisahkan di suatu wadah atau nampah.
  7. Biarkan hingga benar-benar kering atau paling tidak semalam di udara terbuka.
  8. Dan Manisan kulit Jeruk siap disajikan.
Mudah bukan? Ini bisa menjadi cemilan unik untuk dijajahkan lho 😀 Anda dapat membaca resep sebelumnya yaitu Puding Pisang untuk Si Kecil atau membaca resep kue kering dan minuman lainnya di blog ini. Selamat mencoba

Tanah

Tanah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membahas tanah sebagai benda bentukan alam. Untuk tanah sebagai objek hukum, lihat artikel lahan.
Profil tanah, memperlihatkan beberapa horizon tanah.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Pembentukan tanah (pedogenesis)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.

Karakteristik

Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

Tekstur dan Kesuburan Tanah

Tekstur dan Kesuburan Tanah



             Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan tetap,ibila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-injakan binatang.
            
             Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman.

             Tekstur tanah menunjukkan proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah. Rentangan ukuran partikel yan terbesar dapat dijumpai dalam kelompok tamah lempung (clay) yang diameter partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hamper sebesar molekul. Struktur tanah adalah susunan butir-butir suatu tanah. Pada umumnya, komposisi tanah terdiri dari 90% bahan mineral, 1-5% bahan organik, 0,9% udara dan air.
            
             Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan /  bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentkan tanah lokal, serta umur relatif tanah.

             Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah dapat menentukan atau bepengaruh dalam beberapa hal berikut.
· Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai. Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat ditingkatkan.
· Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.
· Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklimtrpis basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.

           Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat  /  lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air.
          
           Ketebalan atau solum tanah menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan pengaliran air yan berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang .

           Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang baik, tekstur halus, kemiringan lereng 1-2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas. Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar dan bila diusahakan hambatan. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, drainase buruk, tekstur tanah sangat halus atau sangat kasar, dan berlereng curam adalah terbatas dan bila lahan itu digunakan banyak hambatannya.
Dilihat dari segi kesuburannnya, tanah dibedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan sangat tua.












· Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.
· Tanah Dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian.
· Tanah Tua, berciri unsur  atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sangat berkurang.
· Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hamper habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai tanah yang mati. Tanah ini sagat tidak subur

           Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang diperlukan tanah adalah: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.

           Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makana tanaman di dalam tanah,dapat digunakan pupuk. Berdasarkan asal (sususnan) senyawanya ada dua macam pupuk.
· Pupuk Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman , hewan, dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyepar air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk perkembangan akar atau biji.
· Pupuk Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi dua jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk nitrogen (N) yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk, yaitu pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah larut, dan cepat bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu diperhatikan :potensi tanah, jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.




Materi Dasar: Dinamika Perubahan Pedosfer
Indikator yang Diuraikan:
1. Menganalisis penyebab terjadinya erosi tanah dan kerusakan tanah yang lain serta dampaknya terhadap kehidupan.
2. Menganalisis proses terjadinya erosi di lingkungan daerah sekitar.
3. Menganalisis dampak erosi tanah terhadap kehidupan.
4. Menganalisis metode penanggulangan erosi.

MENGENAL TANAH YANG SUBUR

10 Ciri Ciri Tanah Subur Dan Tidak Subur

Dalam bidang pertanian, peranan tanah sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Hal tersebut terjadi karena tanah sebagai media tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan jenis jenis air dan sebagai rumah bagi mikroorganisme yang bertugas menguraikan sisa bagian tumbuhan yang telah mati untuk kembali menjadi unsur hara. Pada intinya dalam tanah terjadi berbagai proses biologis dan kimiawi yang terikat dalam satu siklus perputaran.
Berawal dari sisa tumbuhan seperti daun, ranting, akar yang membusuk terurai berkat bantuan mikroorganisme menjadi bahan organik yang akan diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan. Dari sana tumbuh ranting dan daun baru, seiring berjalannya waktu mengalami penuaan kembali jatuh ke permukaan tanah begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus.
Pengertian Kesuburan Tanah
Secara umum yang dimaksud dengan kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman  dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasan-nya.Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari berbagai aspek.
Namun secara keseluruhan antara kesuburan dan kesehatan tanah sulit dibedakan karena biasanya jenis jenis tanah yang subur tentu akan membuat tanaman tumbuh sehat terlepas dari faktor bibit penyakit yang dapat saja menyerang suatu tumbuhan atau tanaman. Supaya tanaman dapat memanfaatkan fungsi dan peran tanah diperlukan keadaan tanah yang subur sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena peranan kesuburuan tanah yang sangat penting tersebut sehingga sebelum memulai program tanam pada lahan baru hendaknya dilakukan observasi untuk mengetahui tingkat kesuburuan suatu tanah.

Ciri-ciri Tanah Subur

Kesuburan tanah dapat berubah ubah tergantung dari faktor faktor yang mempengaruhinya seperti penghanyutan lapisan tanah atau erosi tanah, penyerapan salah satu unsur hara oleh satu jenis tanaman, penguapan elemen hara seperti nitrogen ke atmosfer yang akan menyebabkan kesuburan tanah menurun. Tindakan intervensi manusia seperti pemberian pupuk organik, melakukan rotasi tanaman membuat drainase dan tindakan lainnya juga dapat memberikan dampak positif bagi tanah.
Tanah yang subur merupakan impian semua manusia, tidak ada seorang pun menghendaki tanah tempat bercocok tanam menjadi tidak subur, untuk itu diperlukan pengetahuan untuk mengenal ciri ciri tanah subur yang penjelasannya sebagai berikut.
1. Memiliki Lapisan Humus Tebal
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.
2. Memiliki PH Yang Netral
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.
Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
3. Memiliki Tekstur Lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan baik.
4. Kaya Dengan Biota Tanah
Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.
5. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman
Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan vegetasi.

Ciri Ciri Tanah Tidak Subur

Ketidaksuburan sebuah tanah yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah tanah yang menyebabkan tanah tidak subuh yang menjadi penyebab tanah tandus yang akan merugikan makhluk hidup yang hidup di bumi.
Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tanah tidak subur :
1. Sedikit Vegetasi Yang Dapat Tumbuh
Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa vegetasi yang mampu bertahan hidup.
2. Memiliki PH Yang Tidak Netral
Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa.
3. Memiliki Biota Yang Sedikit
Karena PH tanah yang tidak netral sehingga struktur kimiawi tanah juga tidak seimbang seperti contoh ketika unsur Al terlalu tinggi maka akan meracuni tanaman, jika tanaman saja dapat teracun maka begitu juga dengan mikroorganisme tanah juga akan tidak betah hidup pada kondisi seperti itu.
4. Memiliki Lapisan Humus Tipis
Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu. Sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa humus terbentuk dari proses pelapukan material organik seperti daun, ranting, akar yang lapuk.
5. Memiliki Tekstur Keras
Pembahasan ini sebenarnya masih lanjutan dari pengikisan lapisan humus oleh air yang mana pada akhirnya hanya menyisahkan lapisan atmosfer pada tanah tengah yang bersifat keras. Profile tanah terdiri atas beberapa horizon. Horizon O merupakan tempat lapisan humus, ketika horizon O ini hanyut terbawa air maka yang tersisa tinggal horizon A yang sifatnya kurang subur dan keras.
Dengan memahami semua tanda dan ciri tanah yang subur dan tidak subur maka seseorang dapat menentukan jenis tindakan apa yang akan diambil. Mengetahui kondisi tanah akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keadaan keseluruhan suatu tanah. Hal hal yang telah dijelaskan diatas dapat digunakan sebagai paduan dasar sebelum bercocok tanam sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.